Peringatan Hardiknas Pemkab Sijunjung
PADANG, SENANDUNGKABAR.com - Upacara bendera dalam rangka Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2022 di Lapangan M. Yamin, SH Muaro Sijunjung, Jumat (13/5/22) berjalan lancar dan sukses.
Bertindak sebagai inspektur upacara, Wakil Bupati Sijunjung, Iraddatillah. Sementara perwira upacara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Puji Basuki.
Kemudian, komandan upacara Okta Windra (Guru SDN 12 Mundam Sakti Kecamatan IV Nagari) dan pengibar bendera Fathir Septa Yudo, M. Naufal Almindra, dan Dalillahi Diannah, serta pengucapan teks pembukaan UUD 1945 Muhammad Imam (masing-masing merupakan siswa/siswi SMAN 1 Sijunjung) dan pembaca doa Yoni Hendra dari Kemenag Sijunjung.
Upacara ini juga dihadiri Ketua DPRD, Bambang Surya Irwan, Unsur Forkopimda, Ketua Pengadilan Agama Sijunjung, Ketua Pengadilan Negeri Muaro, Asisten, Staf Ahli, Kepala Perangkat Daerah, serta diikuti oleh Pleton Kodim 0310/SD, Polres Sijunjung, PolPP dan Damkar, BPBD, Dishub, PGRI, Korpri Putra dan Putri, Gesang, serta utusan dari SD, SMP dan SMA sekitar Muaro Sijunjung.
Dalam amanatnya Wakil Bupati Sijunjung, Iraddatillah menyapaikan pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia menyebut tema Hardiknas kali ini adalah “Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar”.
“Hari ini adalah bukti kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan. Ditengah hantaman ombak yang besar, kita terus melautkan kapal besar bernama Merdeka Belajar, yang di tahun ketiga ini telah mengarumi pulau pulau di seluruh Indonesia,” kata Wabup membacakan amanat Menteri Nadiem.
Pada peringatan Hardiknas tahun ini jelas Iraddatillah, Kemendikbudristek masih menggunakan logo yang sama seperti tahun lalu dengan bentuk dari tiga elemen yaitu bintang, keceriaan, dan pena yang memiliki makna selaras dengan cita-cita Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara.
Kemudian, Wabup menyampaikan Kurikulum merdeka yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kini kurikulum merdeka sudah di tetapkan lebih dari 140.000 satuan pendidikan diseluruh Indonesia. Itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan.
"Anak anak kita juga tidak perlu kuatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk “menghukum “ guru atau murid, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar, supaya Kepala Sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih Inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan,” tutupnya. (~3)
Posting Komentar