Terapkan Program dan Mengedukasi Kader, Kepala BKKBN RI Hadir Pada Gebyar Temu Kader di Sijunjung

 

Wakil Gubernur Sumbar, Bupati Sijunjung saat penerapan program dan mengedukasi kader BKKB (Foto : Dicko)

SIJUNJUNG, SENANDUNGKABAR.com - Dalam rangka menerapkan program dan mengedukasi kader dalam percepatan penanganan stunting di Ranah Lansek Manih, Kepala BKKB Republik Indonesia Dr. dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K) hadiri Gebyar Temu Kader di Gedung Pancasila Muaro, Senin (30/5/22).

 

Sebelumnya, kedatangan Kepala BKKBN Pusat itu disambut oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sijunjung, Dr. Zefnihan didampingi Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, Kardi Ray dan Plt. Kepala Dinas Kominfo, David Rinaldo di Bandara Internasional Minangkabau, (red-Senin) pagi.

 

Setiba di Ranah Lansek Manih, Dr. Hasto Wardoyo langsung disambut baik oleh Bupati dan Wabup Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir dan Iraddatillah serta Unsur Forkopimda Kabupaten Sijunjung di depan Gedung Pancasila Muaro.

 

Pada kesempatan itu, Dr. Hasto Wardoyo menjelaskan kedatangannya di Kabupaten Sijunjung. “Kedatangan ini dalam rangka menerapkan program dan mengedukasi kader dalam percepatan penanganan stunting di Sumbar, khususnya di Kabupaten Sijunjung,” ujarnya.

 

Disebut Hasto, gebyar temu kader menjadi kontributor utama dari penurunan stunting secara nasional jika semua kalangan bertekad dan berjuang bersama-sama untuk mengatasi persoalan yang masih temui di lingkungan.

 

"Saya yakin Sijunjung bisa menekan angka stunting, karena pemerintah pusat juga serius dalam menangani persoalan stunting dari sektor hulu hingga hilir,” tuturnya.

 

Dijelaskan Kepala BKKBN Pusat itu, peran pemerintah daerah, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota, kecamatan, kelurahan hingga desa wajib digerakkan dalam menurunkan angka stunting di masyarakat.

 

“Penanganan stunting dari siklusnya memang harus dari remaja melalui pemberian tablet penambah darah untuk mencegah anemia bagi remaja putri, bagaimana intervensi pada saat kehamilan, intervensi gizi pada saat bayi balita dimana siklusnya harus dipahami semua," jelas Dr. Hasto.

 

Sementara, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy mengatakan peningkatan ilmu pendidikan dan pengetahuan orang tua terhadap tahapan-tahapan penanganan stunting sangat perlu ditingkatkan

 

“Semoga kegiatan ini bisa membawa berkah dan dan manfaat untuk Kabupaten Sijunjung dalam penekanan angka stunting khususnya dan Sumatera Barat umumnya,” tutup Wagub.

 

Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir saat memberikan kata sambutan

Kemudian, Bupati Sijunjung, Benny Dwifa menyebut pihaknya akan terus menerapkan langkah strategis dengan kolaborasi dan melibatkan semua elemen yang ada sehingga program bisa sampai dan tempat sasaran.

 

Bupati mengakui akibat stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi.

 

“Dengan angka 30 persen hari ini, muda-mudahan tahun 2024 mendatang kita bisa tekan angka stunting hingga di bawah 14 persen dari target yang di tetapkan nasional,” ungkapnya.

 

Adapun upaya menurunkan angka stunting kata Bupati, perlu mendirikan dapur sehat melalui pendamping keluarga.

 

“Nanti kita buka dapur sehat pada masing-masing nagari dan pada titik mana stunting lebih banyak ditemui, sehingga bisa menjadi contoh bagi ibu-ibu yang lain dalam menyajikan makanan sehat,” harap Bupati Benny.

 

Sebelumnya, dalam laporan Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, Kardi Ray mengatakan kegiatan itu diikuti sebanyak 500 peserta.

 

“Adapun tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan kader dalam rangka pencegahan, percepatan dan penurunan stunting di Kabupaten Sijunjung yang merupakan program prioritas Nasional (Pro-PN),” pungkasnya.

 

Hadir kesempatan itu, Deputi Adpin BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso, Direktur Bina Lini Lapangan, I Made Yudhistira, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumbar, Fatmawati, Wakil Ketua TP-PKK Kabupaten Sijunjung, Ny. Dona Iraddatillah, Kepala Organisasi Perangkat Daerah se-Kabupaten Sijunjung. (Dicko)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama