Gegara Video Zoom yang Katanya Tak Diaktifkan, 1 Peserta Seleksi KI Sumbar Terdiskualifikasi

Seleksi peserta Komisi Informasi Sumbar tahun 2023-2027


PADANG, SENANDUNGKABAR.com – Malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih, itulah sebuah pepatah yang disematkan terhadap salah satu peserta seleksi Komisi Informasi Sumbar no 74 Tommy Dwi Wahyudi, Kamis (13/10/2022). Dia harus terdiskualifikasi karena gambar video zoom yang disangkakan kepadanya tidak kunjung aktif.

 

“Ya saya di diskualifikasi karena kata panitia ,zoom pada perangkat saya tak kunjung mengaktifkan video. Padahal di perangkat saya mode video sudah saya aktifkan,” katanya

 

Kata dia lagi, sewaktu pelaksanaan ujian CAT panitia menggunakan aplikasi zom untuk pelaksanaan ujiannya. Namun saat panitia melakukan absensi, dia sudah menulis di chat zoom tersebut menyatakan kamera zoomnya telah diaktifkan.

 

“Kenapa panitia tidak memberikan kesempatan untuk kembali mengecek perangkat. Jikalau memang kamera zoom pada perangkat saya tidak kunjung aktif. Saya mencoba menggunakan mode mikroponnya untuk berbicara kepada panitia menyampaikan saya sudah mengaktifkan video, namun tidak bisa aktif karena terkunci,” ujarnya.

 

Ditambahkan dia, untuk pelaksanaan tes seleksi tersebut. Dia tidak akan mungkin bermain-main dengan tidak mengikuti segala persyaratan yang diajukan panitia.

 

“Semoga di seleksi badan public selanjutnya setiap panitia tidak mudah mendiskulifikasi peserta dengan alasan penerimaan aplikasi di panitianya, karena pada saya sudah aktif mode videonya, namun pada aplikasi panitia video saya katanya tidak kunjung diaktifkan,” ujarnya.

 

Menurutnya lagi, dia sangat ingin mengikuti ujian tersebut, karena hal tersebut merupakan pengalaman yang sangat berharga. Ditambahkannya setiap peserta yang dapat lulus untuk mengikuti ujian selanjutnya di badan public pasti memiliki harapan untuk dapat menuju ke tahapan selanjutnya.

 

“Saya kecewalah, gegara video di aplikasi saya kata panitia tidak kunjung dihidupkan. Tidak mungkinlah saya bermain-main untuk seleksi itu. Kita kan tidak tahu nasip kita seperti apa, tiba-tiba seseorang diputuskan untuk didiskulaifikasi dengan alasan apapun. Padahal siapa tahu orang tersebut dapat mencapai tingkatan yang  terbaik,” tutupnya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama