Perpustakaan
milik Pemko Padang di kawasan GOR H. Agus Salim diserbu anak-anak
Anak-anak tersebut berasal dari sejumlah PAUD yang ada di
Padang
PADANG, SENANDUNGKABAR.com - Sejak sepekan ini, Perpustakaan milik Pemko Padang di kawasan GOR H. Agus Salim diserbu anak-anak, mereka berduyun-duyun melihat dari dekat isi perpustakaan. Anak-anak tersebut berasal dari sejumlah PAUD yang ada di Padang. Mereka dikenalkan dengan literasi.
"Sejak Senin kemarin sejumlah siswa PAUD berdatangan silih berganti ke Perpustakaan. Anak-anak melihat perpustakaan secara umum, membaca, serta mendengarkan dongeng dari Puspa kita," ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang dr Feri Mulyani, Jumat (7/10/2022).
Anak-anak terlihat antusias. Terlebih ketika mendapati buku yang disukainya. Lembaran buku dibolak-balik.
"Kita ingin meningkatkan minat baca generasi emas kita, sekaligus mengenalkan literasi," tutur Kadis.
Merangsang kecerdasan seluruh anak, di Perpustakaan dibiasakan membaca dengan metode read aloud. Manfaat penggunaan metode read aloud ini bagi anak adalah antara lain dapat membangun keterampilan literasi melalui pengenalan bunyi, intonasi, kemampuan mendengar, berbicara, membaca dan menulis.
"Read aloud juga membantu anak menambah kosa kata, terutama kosa kata bahasa buku yang dipergunakan untuk membaca," tambah dr Feri Mulyani.
Seperti diketahui, read aloud merupakan salah satu metode membacakan buku untuk anak. Metode ini diperkenalkan oleh Jim Trelese dalam bukunya "The Read Aloud Handbook". Read aloud adalah metode mengajarkan membaca yang paling efektif untuk anak-anak karena dengan metode ini kita bisa mengkondisikan otak anak untuk mengasosiasikan membaca sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan. Juga menciptakan pengetahuan yang menjadi dasar bagi si anak, membangun koleksi kata/kosakata (vocabulary), dan memberikan cara membaca yang baik (reading role model).
Di saat usia emas (golden age), yaitu 0-5 tahun, anak akan dapat menyerap dengan sangat cepat. Dengan potensi yang sedemikian itu, hebat maka mengenalkan anak untuk membaca di usia dini tentunya tidak menjadi masalah, asalkan caranya tidak membuat anak stress bahkan terbebani harus bisa membaca. Yang dilakukan bukan membuat anak bisa membaca, tapi membuat anak suka membaca.
Read aloud lebih baik dikenalkan kepada anak sejak dini, bahkan sejak semester ke-3 kehamilan. Karena itu semakin dini buku diperkenalkan, maka hasilnya akan semakin optimal dalam upaya menumbuhkan kecintaan anak pada buku dengan bonusnya anak akan bisa membaca dengan sendirinya.
Read Aloud juga dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Bisa di rumah, saat hendak tidur, sepanjang perjalanan berkendara, menunggu pesawat atau kereta api, atau saat menunggu antrian dokter. Yang perlu diperhatikan adalah frekuensi dan konsistensi melakukan read aloud. Rutinitas adalah kunci utama keberhasilannya.(Charlie)
Posting Komentar