Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar Dedi Diantolani melepas secara resmi peserta napak tilas dalam rangka memperingati Hari Bela Negara ke 74 |
AGAM,- SENANDUNGKABAR.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menggelar napak tilas dalam rangka memperingati hari bela negara ke 74 tahun 2022. Kegiatan napak tilas tersebut digelar di Jorong Sungai Guntuang,Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Palupuh Kabupaten Agam, Minggu (18/12/2022).
Rute napak tilas hari bela negara tersebut yang mengangkat tema bangkit bela negaraku jaya Indonesiaku ini dimulai dari Jorong Sungai Guntuang Kecamatan Palupuh Kabupaten Agam hingga ke Kecamatan Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota.
Peserta napak tilas bela negara dilepas secara resmi Gubernur Sumatera Barat diwakili Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Sumatera Barat.
Kegiatan napak tilas bela negara ini bertujuan untuk mengenang kembali perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) sebagai penjaga eksistensi kedaulatan negara lesaruan republik indonesia ketika terjadi kekosongan pemerintahan di pusat yang disebabkan karena penjajah dan sekutunya berhasil menduduki ibu kota negara dan menahan pimpinan Negara.
Menyiapkan pemuda yang memiliki nasionalisme kepada banggsa dan negara, serta siap sedia memperjuangkan dan membela bangsa dari segala macam ancaman dan kerusakan baik dari luar maupun dari dalam,mengenalkan dan menumbuhkan kepedulian serta kecintaan terhadap lingkungan sosial dan budaya bangsa dan mempererat persatuan dan kesatuan serta tali persaudaraan antar generasi muda.
Pelepasan peserta napak tilas Hari Bela Negara di hadiri unsur dari Forkopimda Kabupaten Agam |
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumbar Dedi Diantolani mengatakan, napak tilas yang digelar merupakan moment mengingat kembali perjuangan para pejuang PDRI yakni Syafrudin Prawiranegara.
“Peserta sebanyak 33 tim, sehingga total 93 orang peserta yang terdiri dari utusan instansi pemetintahan, pemuda dan komunitas pencinta alam,”katanya
Dedi berharap dengan adanya peringatan hari bela negara ini, dapat meningkatkan rasa nasionalisme diantara kaula muda karena sebagian peserta yakni pemuda.
Seperti diketahui, Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) adalah penyelenggara pemerintahan Republik Indonesia sejak 22 Desember 1948 hingga 13 Juli 1949, dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara yang disebut juga dengan Kabinet Darurat. Sesaat sebelum pemimpin Indonesia saat itu, Soekarno dan Hatta ditangkap Belanda pada tanggal 19 Desember 1948, mereka sempat mengadakan rapat dan memberikan mandat kepada Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk pemerintahan sementara.
Setelah Belanda pergi dan sejak kekalahan Jepang di Sumatra pada tahun 1948 Banteng MarIborough di wilayah penguasa Bunian Matu, MarIborough peninggalan Inggris di jadikan markas Polri, Sehingga pada tahun 1950 pulau Sumatra menjadi bagian dari Republik Indonesia di tandai dengan Presiden pertama Indonesia Sukarno dan Hatta memberlakukan kembali UUD 1945 pada tahun 1959, dibuktikan dengan terbentuknya banyak Kementrian di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (Rel)
Posting Komentar