Lahan pertanian produktif di Kota Padang seluas 5.216 hektar |
PADANG, SENANDUNGKABAR.com -Meningkatkan produktivitas lahan pertanian, Dinas Pertanian Kota Padang mengajak dan mengimbau generasi muda atau milenial untuk gemar bertani. Hal ini dilakukan guna mendukung teknologi modern dalam menghasilkan produk tani.
"Anak muda agar ikut bertani," ajak Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Syahrial Kamat, Rabu (15/2/2023).
Mendukung produktivitas pada lahan pertanian yang ada di Kota Padang, pihaknya mendukung generasi milenial yang berinovasi. Kendati lahan pertanian digunakan untuk menanam produk cepat panen, ia tetap mengapresiasi.
"Sebenarnya, mengelola sawah ini termasuk pekerjaan yang menjanjikan. Namun, kita juga mendukung generasi muda dalam mengelola lahan produk hortikultura lain seperti kopi. Karena memang terjadi kecenderungan untuk produk ini," ucapnya.
Hal ini juga sejalan dengan visi-misi pertanian yaitu meningkatkan hilirisasi. Dengan didukungnya penanaman produk cepat panen seperti kopi ini, juga akan meningkatkan geliat UMKM di Kota Padang.
Syahrial Kamat juga menyebutkan, saat ini lahan pertanian produktif di Kota Padang seluas 5.216 hektar. Setiap musim tanam pihaknya terus mengoptimalkan penggunaan lahan agar produktivitas terus meningkat.
"Kota Padang mengalami penyusutan lahan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan kebutuhan dan perkembangan perkotaan. Namun dengan demikian, kita mengimbau petani untuk tetap menanam padi di lahannya," ujarnya.
Dalam meningkatkan produksi tersebut, ia menganjurkan petani memakai benih yang bermutu. Selain itu perbaikan pengairan, dan irigasi. Antisipasi terhadap penyerangan hama terus dilakukan hingga panen.
"Penghasil benih bisa dengan harga yang hampir dua kali lipat dari padi yang biasa, dan sangat menjanjikan. Usahakan benih berlabel. Benih ini sangat dibutuhkan untuk penanaman berikutnya," tuturnya.
Sisi lain, terkait kebutuhan beras, Kota Padang mampu memenuhi 30-40 persen. Sementara, produksi beras di Kota Padang sekitar 30-35 ribu ton per tahun. Untuk kebutuhan sendiri sekitar 100 ribu ton per tahun.
"Dari jumlah penduduk, dengan perkiraan 1 juta jiwa, maka kebutuhan kita 100 ribu ton. Selama ini kebutuhan kita juga didukung oleh kabupaten/kota lain, misalnya Pesisir Selatan, Solok Selatan, Bukittinggi, Batusangkar. Kalau ada kekurangan yang signifikan bulog mampu memenuhi kebutuhan," pungkas Kadis Pertanian.(DA/Charlie)
Posting Komentar