Potensi Pariwisata di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Anggota DPRD Sumbar Maigus Nasir: Ada Beberapa Hal yang Harus Dibenahi


Anggota DPRD Sumbar Maigus Nasir saat reses di Kelurahan Pasie Nan Tigo Kota Padang

PADANG, SENANDUNGKABAR.com - Kelurahan Pasie Nan Tigo Kecamatan Koto Tangah Kota Padang merupakan salah satu kelurahan yang memiliki potensi pariwisata. Banyak objek wisata yang belum terkelola secara baik, sehingga belum menarik kunjungan wisatawan.


Sebagai kelurahan yang memiliki berbagai objek wisata tentunya pengelolaan dan fasilitas pendukung di Keluarahan Pasie Nan Tigo harus tersedia.


“Ada 3 hal yang harus dibenahi agar menarik kunjungan dari wisatawan,” kata Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Provinsi Sumbar Maigus Nasir setelah reses di Kelurahan Pasie Nan Tigo, Senin (6/3/2023)

 

Maigus Nasir mengatakan, banyak potensi pariwisata yang terdapat di Kelurahan Pasie Nan Tigo, seperti kampung nelayan, konservasi penyu, pantai ujung batu dan destinasi pariwisata lainnya yang perlu pengelolaan secara baik, sehingga dapat meningkatkan sektor pendapatan asli daerah atau PAD.

 

Ditambahkan Maigus, untuk mengembangkan sektor pariwisata menjadi objek yang disukai pengunjung atau wisatawan, ada beberapa  hal yang harus dibenahi, yakni sumber daya manusia masyarakat lingkungannya, mentalitas, sikap dan cara melayani masyarakat yang akan berkunjung.

 

“Karena prinsipnya orang yang datang yang berwisata untuk menikmati suasana. Maka diciptakan suasana yang nyaman bagi pengunjung atau wisatawan,” katanya.

 

Maigus menuturkan, ada kesalahpahaman tentang destinasi wisata yang selalu mengaitkan dengan maksiat. Padahal orang pergi berwisata untuk mencari tempat bersantai ataupun berlibur bersama keluarga.

 

“Oleh karena itu harus diciptakan keindahan dan kenyamanan di objek wisata, sehingga dengan kondisi tersebut wisatawan menjadi senang untuk berkunjung, segala fasilitas penunjang harus dicukupi di objek wisata tersebut,” katanya.

 

Dikatakan Maigus, di objek – objek wisata usaha sektor ekonomi kreatif harus dikembangkan, seperti sentra penjualan oleh-oleh atau souvenir,  sehingga pengunjung dapat membawa pulang  cendramata dari tempat wisata yang dia kunjungi.


“Ini mungkin secara bertahap pasie nan tigo harus dibenahi, mulai dari masyarakat, sumber daya yang mengelola. Kemudian dalam penantaan yang menarik pengunjung, kenyamanan dan ketenangan di objek wisata,” katanya (Rel).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama