Sidang paripurna pengambilan Keputusan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran – Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2024 |
PADANG, SENANDUNGKABAR.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumbar menggelat sidang paripurna pengambilan Keputusan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran – Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2024. Target pertumbuhan ekonomi ekonomi Sumbar dikoreksi yang semula 5 hinga 5,4 persen disepakati menjadi 4,8 hingga 5,2 persen dan DPRD meminta Pemprov untuk segera menyesuaikan.
“Hal yang perlu
diperhatikan tentu saja soal PAD, kemudian lobi dengan pemerintah pusat harus
ditingkatkan sehingga dana transfer ke Sumbar bisa naik. Sebab kebutuhan kita
besar,” kata Ketua DPRD Sumbar Supardi setelah sidang paripurna, Senin (14/8/2023).
Sumbar Supardi berharap,
di ujung masa jabatan Kepala Daerah dan RPJMD, tidak terjadi penurunan dalam
hal pendapatan. Sebab, kebutuhan anggaran pada tahun 2024 luar biasa banyak,
termasuk untuk mendukung pelaksanaan Pemilu 2024.
“Terjadi
penurunan pendapatan, sementara DPRD berkomitmen untuk tidak terjadi penurunan,”
ujarnya.
Menurut Supardi,
hal ini perlu dibahas dengan semangat penuh keyakinan dan optimis tidak terjadi
penurunan. Defisit anggaran di perubahan mencapai Rp600 miliar lebih. Sehingga,
tentu OPD harus betul-betul jeli soal pendapatan ini. Sebab, banyak yang belum
maksimal, termasuk pajak kendaraan dan potensi pendapatan lainnya.
“ Kita berharap
Gubernur dan jajaran lebih maksimal,” ujarnya.
Sementara itu
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengatakan, Pemprov Sumbar akan
mengoptimalkan anggaran untuk pelaksanaan Pemilu pada 2024 mendatang. Dukungan berbagai pihak terhadap upaya meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) sangat dibutuhkan.
“Terkait nilai
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA), awalnya itu diperkirakan Rp350 miliar,
tetapi nyatanya SILPA 280 miliar. Padahal tahun 2024 itu cukup banyak kegiatan
yang perlu didukung, terutama sekali untuk Pemilu 2024, yang butuh dana lebih
kurang 400 miliar. Sehingga untuk mendukung itu, tentu akan ada pergeseran
anggaran kegiatan nantinya,” ucap Mahyeldi.
Ada pun terkait
pendapatan, Mahyeldi mengakui bahwa memang belum sesuai dengan harapan. Oleh
karenanya, hal ini perlu dibahas dalam rapat perubahan anggaran nantinya. Namun demikian, tetap terjadi peningkatan
yang positif terkait angka tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, serta Gini
Ratio yang semakin kecil.
“Hal yang perlu
kita lihat itu adalah, uang itu ada dan beredar di tangan rakyat, sehingga saat
masyarakat membutuhkan apa, mereka bisa mendapatkannya. Oleh karena itu, bisa
jadi masyarakat tetap sejahtera, meski pun PAD tidak tinggi, sebab uang itu ada
dan beredarnya di tangan rakyat,” ucapnya lagi.
Meski demikian,
Gubernur memastikan tetap akan terus mendorong realisasi berbagai kegiatan
lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berlangsung di tengah masyarakat,
terutama sekali di tingkat desa atau nagari. “Hal ini diperlukan agar pemeratan
itu terjadi,” katanya menegaskan.
Terkait pesan
DPRD Sumbar soal pentingnya upaya peningkatan PAD melalui pemanfaatan aset
provinsi, pemaksimalan peluang rencana investasi, serta upaya-upaya lainnnya,
Gubernur menegaskan bahwa hal itu terus menjadi fokus Pemprov Sumbar.
“Itu ada beberapa
aset yang bisa kita maksimalkan, seperti GOR Haji Agus Salim, Taman Budaya
Sumbar, serta beberapa aset lain di Bukittinggi. Itu sedang kita upayakan
memaksimalkan peluang investasinya,” ucap Gubernur lagi.
Namun demikian,
Gubernur tak menampik bahwa terkadang beberapa upaya menarik investasi itu
terpental dan menimbulkan kegaduhan. Sehingga, pihak investor menjadi ragu-ragu
dan urung berinvestasi di Sumbar.
“Sebelumnya kita
ada pembicaraan dengan pihak investor, seperti Raffi Ahmad. Tapi, belum
apa-apa, itu sudah gaduh. Oleh karena itu, kita tentu berharap semua pihak
terkait dapat mendukung segenap upaya kita dalam mengundang investor tersebut,”
ujar Gubernur.
Gubernur juga menegaskan,
sejak awal DPRD Sumbar mengingatkan melalui panitia khusus (pansus) terkait
pengoptimalan aset, maka Pemprov Sumbar langsung bergerak. Seperti rencana
investasi dari Arab Saudi yang terus dimantapkan, serta komunikasi dengan Kadin
yang terus diintensifkan.
“Tapi jangan
sampai, saat pembicaraan baru dimulai, hujan kritik tajam justru sudah datang.
Dukungan tentu sangat kita perlukan,” katanya. (Rel)
Padang Berulang Tahun ke 354, Ini Pesan Warganya
Posting Komentar